Jakarta-Gizi.net,01/02/2011.Demikian tema yang diangkat dalam Peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2011 tanggal 25 Januari 2011, di Aula Prof. Swabessy, Kementerian Kesehatan.

Acara yang dilaksanakan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan ini dan dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH merupakan bukti kepedulian kita bersama terhadap permasalahan dan pembangunan gizi dan kesehatan di Indonesia.

Ada beberapa hal yang menjadi tantangan ke depan, yang terlihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar  2010, prevalensi gizi kurang pada balita sebesar 17,9 % dibandingkan kondisi tahun 1990 yaitu sebesar 31.0 %. Walaupun demikian, masih ada  35.7% anak-anak kita tergolong pendek, yang tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya, yang berarti permasalahan gizi di Indonesia kronis, sehingga penanggulangannya harus komprehensif dan terintegrasi. Di sisi lain, ternyata gizi lebih hampir sama besarannya dengan balita kurus,. 14% balita kita gizi lebih dan pada kelompok usia di atas 15 tahun, bahkan sudah mencapai 19.1 %.

Hal ini terjadi di berbagai strata ekonomi, pendidikan, desa-kota yang terlihat dari prevalensi balita gizi lebih  pada keluarga yang termiskin sebesar 13.7 % dan keluarga terkaya 14.0%.

Kita sepakat, perlu dikaji ulang Pedoman Gizi Seimbang yang disesuaikan dengan pergeseran gaya hidup dan lingkungan yang berubah.

Selain itu juga perlu dilakukan riset yang tidak hanya pada konsumsi individu, tetapi yang lebih penting lagi menilai keseimbangan antara seluruh zat gizi yang telah dikonsumsi penduduk Indonesia yang dilengkapi dengan aktivitas fisik, life style, kebiasaan makan sayur dan buah, dan lain sebagainya.

Bagaimana kita memaknai kebangkitan Hari Gizi tahun 2011 dengan kondisi di atas, menjadi renungan dan tugas kita bersama. SELAMAT HARI GIZI TAHUN 2011

(cahaya-redaksi)

“Gizi Seimbang, Investasi Bangsa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Translate »