Jumat, 04 Februari 2011 12:12 WIB

BOYOLALI–MICOM: Pemerintah Daerah di wilayah cincin Merapi didorong untuk mengosongkan permukiman yang ada di wilayah radius 10 km dari puncak gunung api teraktif di dunia ini. Kawasan itu menjadi perluasan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Saat ini Kementerian Kehutanan sedang membahas serius dengan gubernur Jateng dan gubernur DI Yogjakarta.

“Saya telah bertemu dengan Gubernur DI Yogjakarta dan Gubernur Jateng membahas kemungkinan pengosongan pemukiman yang tadinya ada di radius 6 km menjadi diperluas sampai 10 km. Dengan begitu taman nasional Merapi juga akan semakin luas,” tukas Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menjawab wartawan di sela-sela acara pelaksanaan program KBR (Kebun Bibit Rakyat) di NGargosari, Ampel, Boyolali, Jumat ( 4/2).

Menurut dia, pascaerupsi hebat yang meluluhlantakkan kawasan radius 10 km dari puncak Merapi, sebaiknya warga menyadari, bahwa nekat tinggal di kawasan tersebut jelas sangat tidak aman dan membahayakan keselamatan jiwa. Ancaman lahar dingin yang luruh sewaktu-waktu dari puncak menjadi ancaman yang mengerikan, mengingat kawasan radius itu sudah rusak  parah.

Saat ini warga menurut pemantauan Media Indonesia juga mengalami berbagai kesulitan, karena kebutuhan air bersih juga sangat sulit, dan budidaya tanam juga belum bisa berjalan dan hancur oleh lahar dingin yang terus bergerak liar turun sehabis hujan deras di kawasan puncak.

Bupati Boyolali Seno Samudra sendiri kini terus berupaya keras untuk menyusun program penyelamatan bagi warganya yang tinggal di kawasan radius bahaya Merapi, terutama di tiga desa wilayah Selo yang hancur-hancuran dihantam lahar dingin.

“Kita akan terus mengupayakan yang terbaik. Kalau warga minta dipindahkan tentu ini akan menjadi prioritas,” ujar Seno.

Menhut mengatakan, ada sejumlah opsi untuk pengosongan radius 10 km dari pemukiman warga, yakni tanah mereka dibeli pemerintah, atau warga diikutsertakan dalam program transmigrasi. ” Bisa saja tanah warga dibeli pemerintah. Tetapi kita akan dorong dulu pemerintah daerah untuk melakukannya, karena cara itu yang terbaik,” kata Zulkifli.

Yang jelas dengan pengosongan lahan radius 10 km dari puncak Merapi dari permukiman warga, maka Taman Nasional Gunung Merapi bisa menjadi semakin luas, yang ke depan akan sangat baik untuk pengembangan konservasi hutan lindung dan juga tempat wisata. (OL-12 ) 

http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2011/02/04/200929/124/101/Areal_Radius_10_KM_Merapi_akan_Dikosongkan

Areal Radius 10 KM Merapi akan Dikosongkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »